Just a Little Note to Say

Pejuang Hujan “Teh Payung ... ?” “A' Payung... ?” 

Hi..., Hujan yaa ? yaah nggak bisa kemana-mana dong. ☹
Hujan, yaa kota hujan. Beginilah hampir keseharian di kota ini.
Hari ini cerah ya ?

Mungkin, kita lihat aja sampai sore. Buintenzorg, Kota yang diapit oleh gunung sehingga kota ini memiliki curah hujan yang tinggi, katanya. Yaa disinilah gw menghabiskan masa setelah SMA, menuntut ilmu di perguruan tinggi guna mencapai cita-cita. Kota ini adem, sejuk, dan terlihat masih ada pepohonan hijau yang menjulang tinggi ke atas di pinggir jalan meskipun satu persatu mulai kalah saing dengan bangunan penginapan yang mencakar langit menutupi indahnya ciptaan yang kuasa di baliknya.

Hujan...

Beberapa orang tidak menyukainya, katanya menghambat aktivitas sehari-hari, menyuci mungkin bagi ibu rumah tangga atau refreshing bagi remaja atau mereka yang pergi dan pulang kerja. Pakaian yang tidak kering hingga 1 minggu lamanya atau sepatu yang harus diganti setiap mau berangkat karena bau apek yang dikeluarkannya.

Rezeki....

Jauh dari itu semua, ada mereka yang selalu bahagia. Bercanda gurau sebaya mereka, dalam hujan yang mengguyur tanpa henti. Mereka yang berlarian dengan penuh semangat ketika hujan, menawarkan jasa, menggigil dalam hujan, namun tetap tersenyum dan bahagia. Hidup terasa tanpa beban dibandingkan mereka yang baru selesai dari aktivitasnya. Bersyukur mungkin itulah kuncinya. Terkadang sekali-kali dimarahi, diusir karena dianggap berisik, menganggu. Hidup yaa begitu lah kerasnya, namun tetap tertawa karena harus terlihat bahagia.”

“A' Payungnya.... ?”
Bolehkah saya mencoba ? sepertinya menyenangkan ? ya ?

Posting ? yes. Ok cerita gw kali ini mengenai trip liburan di west sumatera. Yaa ini liburan pertama gw setelah SMA, mungkin. Rencananya awalnya sih ada 2 mobil yang mau berangkat cuman setelah dikondisikan ternyata satu persatu berhalangan hadir sehingga hanya sisa satu mobil yang berangkat.

Perjalanan ini gw lakuin bersama keluarga himaparis dimulai dengan menyusuri Sarasah hingga berakhir di Pantai Carocok. Nggak tau kenapa seru aja sumpah. Untuk sekarang mungkin nggak bakalan bisa lagi jalan-jalan kayak dulu, Usia telah bertambah, Waktu luang semangkin singkat. See You on Top kelak bisa sukses bersama kita anak Rantau. Oh yaa Btw, maaf postingannya singkat cause udah lupa perjalanannya mungkin 3 tahun yang lalu. Agak sulit buat ditulisin

 

Cilegon...

Posting gw kali ini tentang kota kedua yang bakalan gw tempatin di tanah sunda untuk beberapa tahun kedepan, dua tahun mungkin atau lebih kondisional tergantung kondisi nantinya. Salah satu kota yang ada di provinsi Banten, daerah industri katanya. Waktu SMA pernah kepikiran untuk kerja di salah satu perusahaan yang ada di kota ini dan alhamdlillah tercapai, tapi nggak nyangka juga bakalan menetap di kota ini. Katanya gw atau kami yang berada dari luar kota ini merupakan salah satu dari 22 persen (%) dari orang yang beruntung kalau ada perekrutan di salah satu perusahaan yang ada di kota ini. Tidak dapat dipungkiri, kebijakan yang bagus selain menyerap tenaga kerja daerah juga pastinya mengurangi kemungkinan untuk resignnya karyawan karena posisi yang jauh dari rumah bagi mereka yang berada dari luar tanah sunda atau jauh dari rumah.

Simpang, sebutan untuk landmark kota ini. Sebuah menara yang kelap kelip ketika malam tiba. Kota yang rapi, hanya saja masih sepi. Tidak seperti keadaan gw sebelumya di kota yang gw tempati di tanah sunda juga, aktivitas malam cukup sepi disini meskipun ada beberapa pecel lele pinggir jalan yang berjajaran. Kota ini terbilang sepi untuk daerah yang kawasan industri katanya. Mungkin karena tidak ada MCd atau KFC dan sejenisnya yang buka 24 jam dan menjadi minat anak muda. Wajar mungkin yaa karena katanya kota ini juga baru berdiri, berdo’a aja semoga kedepannya lebih rame dan gw bisa bertemu orang-orang hebat beberapa tahun kedepan gw disini.

Kesan gw mengenai kota ini, cukup bagus. Ada banyak taman yang disediakan oleh pemerintah kota untuk masyarakatnya, dan kabarnya akan ada alun-alun yang akan dibangun dari tanah Hibah oleh KS.

Oh ya mengenai keadaan gw disini sekarang, masih stress. Nggak ada orang yang bisa diajak keluar atau jalan. Nggak ada kendaraan. Berdiam di kossan sibuk dengan koding yang nggak kelar-kelar. Tapi Insyallah semua akan berakhir sebentar lagi. Seperti sebelum-sebelumnya, yang harus gw lakuin cuman mencari kesibukkan dan gw sudah menemukannya. Tinggal atur jadwal dan jalankan....

Jalankan...., Lanjutkan perjuangan menuju masa depan 😊

Oh ya sudah tau kan salah satu hobi gw adalah design. Nggak tau kenapa kalau udah ngerjain project desain atau belajar design gitu menikmati banget sampai lupa waktu. Bahkan kalau lagi stress, gw iseng-iseng buka aplikasi design grafis buat ngehilangin stress 😃 dan jadilah sebuah desain. Alhamdulillahnya juga, dari desain yang gw kerjain menghasilkan, ya alhamdulillah lah bisa buat beli “Nasi Padang” 😃. Oh ya pada kesempatan kali ini gw bakalan ngepost hasil desain gw yang sempat kesimpen sebelum tragedi itu. Sebenarnya cuman jpegnya sih yang kesimpen karena sempat ke save di WA sedangkan file corelnya, dan hasil-hasil desain yang sempat gw buat, hilang dalam semalam. Tragedi yang sangat menyayat hati.

Design ini gw buat atas permintaan teman seperjuangan gw, keluarga gw di asrama, rekan gw di organisasi. Udah sempat gue kasih meskipun belum sepenuhnya gue selesain hingga akhirnya nggak dilanjutin cause keburu hilang dan baru sempat nyicil lagi sekarang karena kemaren-kemaren lagi sibuk di awal-awal kerja.

Ini mungkin 90 % dari gw-nya udah fix, nggak tau kalau orang lain. Kalau seandainya terwujud, bakalan bisa dijadikan jaket kesatuan dengan mengganti posisi logonya dan tahunnya tapi kayaknya nggak bakalan, udah kadaluarsa soalnya dan kita juga sudah pada melalang buana menentukan arah hidup masing-masing meskipun sempat jadi wacana.

Ok sekian post gw kali ini, Berikut gue share hasil design gue. Jangan lupa, kritik dan sarannya semoga kedepannya desain gw lebih baik 😃.